Sabtu, 27 Agustus 2011

orang desa bali dan orang kota.

bali,,,ya kembali saya akan bahas tentang bali..disini saya akan membahas tentang orang desa bali dan orang kota,mohon maaf apabila di artikel saya ini akan sedikit menyudutkan orang kota,tapi kembali saya tekankan inilah pendapat saya,tentu berbeda dengan pendapat anda,masalah alasan perbedaan pendapat bisa di lihat di artikel saya sebelumnya.
kembali ke poin masalah,apa yang anda pikirkan tentang desa?cie facebook mode on.... pasti anda akan berpikir kampungan pemikiran terbelakang dan banyak hal negatif lainya..tapi taukah anda kebanyakan orang desa tau kota,tapi tak semua orang kota tau desa.desa ya,,,,saya  hidup di desa,saya heran ketika saya mulai hidup di kota,semuanya beda semuanya mahal,ya itu yang saya ketahui ketika saya baru menginjakkan kaki di kota,saya heran kenapa bisa lebih mahal,,,,tidak ada satu orangpun yang dapat menjawab secara pasti,dan memuaskan untuk saya,,,,yang saya dengar cuma jawaban bro ini kota bukan desa,,,beda dong,,,,,,,,
sekarang yang membedakan dimana...ketika bbm harganya seindonesia sama 4500 dan harga beras juga tak jauh beda,,,yang membedakan dimana?????????????suatu pertanyaan besar,,,,,,,,,,,,,,
namun menurut pengamatan saya.ya orang desa itu terkesan hidup dalam ketiak kesederhanaan menuntut mereka untuk tetap berada di suatu keadaan sederhana walaupun bau.hahahaha,,lain hal nya orang kota,yang cenderung mencai dan mencari,mengejar perubahan globalisasi,mungkin itu contoh hal real perbedaanya,,dan yang keras membedakan .....
di desa 2000 rupiah kita sudah bisa mendapatkan nasi bungkus,,beda dengan di kota,menurut pengamatan saya yang baru-baru menginjak kota minimal kita butuh 8000 rupiah untuk sekali makan...wow perbedaan yang sangat mencolok bukan...
disini saya mengambil kesimpulan bahwa orang desa membuat usaha hanya untuk menghidupi keluarganya saja dan itu sudah cukup bagi mereka dan tetap berada di ketiak kesederhanaan. lain halnya orang kota yang membuat suatu usaha untuk mengejar dan mengejar pengaruh globalisasi,,,,ya kembali inilah pendapat saya... tentang kebutuhan orang kota dan desa,mungkin saya akan mengangkat topik tersebut di artikel saya berikutnya,,,,,,,,,,,,
regards dewa oka balinese..........

Sabtu, 20 Agustus 2011

pariwisata dimata saya,hanya di mata saya....

nama saya oka seorang anak yang mencoba berselancar di kehidupan blogger,,,ya hanya mencoba,disini saya membuat sebuah artikel dimana bali dimata saya,hanya dimata saya,tentunya di mata anda  berbeda pastinya karena. mata kita berbeda kita dianugehari masing-masing sepasang mata.walaupun ada yang memiliki kekurangan,tapi tak mengapa,saya juga tidak ingin membahas hal itu,pariwisata di bali menurut saya suatu terobosan yang nyata ibaratkan manusia dalam kepercayaan hindu yang dapat berengkarnasi kembali,contoh real dari hal tersebut dimana bom bali 1 dan 2,dimana benar-benar merubah keadaan bali dalam kurun waktu yang relatif lama,semua sektor mati,banyak hotel,restoran,travel gurung tikar atas kejadian itu,namun seiring berjalanya waktu,terbit terbenamnya matahari,itu semua tumbuh kembali,ya.......hidup kembali diiraratkan seberti seekor beruang yang berhibernasi.siap bangun dan menanteng para penantangya,ya,,,,,,,,,bali sudah hidup kembali,,seiring hidupnya bali tentunya banyak hal yang dapat kita petik dari perubahan yang derastis tersebut,bali kembali hidup dengan dampak-dampak yang positif bahkan negatif.dampak positif tentunya banyak.salah satunya ya melejitnya hotel-hotel baru,villa,restoran bahkan tempat2 hiburan malam.tentunya dengan pertumbuhan tersebut harus ada sesuatu yang harus dibayar..ya mereka mempangkas habis sawah-sawah yang ada,orang bali terasa buta,ya terasa buta dan tak bisa bicara ketika mata dan bibir mereka ditutupi dengan dolar yang berlimpah..dolar!!!!!saya pernah mendengar suatu wacana dari dosen dan seorang siswa,seorang siswa bertanya:Maaf pak mengapa di universitas ini sedikit sekali yang meu masuk fakultas pertanian?mereka lebih ingin masuk fakultas-fakultas keren seperti kedokteran,ekonomi,bahkan pariwisata.
dosenpun dengan tak ragu menjawab tanya siswa tersebut:Ia memang benar adanya...tapi yang benar-benar dibutuhkan oleh bali adalah seorang seperti anda,dari fakultas pertanian,bayangkan jika semua orang masuk pariwisata,semua sawah dipangkas demi sebuah dolar,,menjadi buta dan bisu..dan setelah menjadi hotel,villa,restoran...memang kamu mau Makan Beton??? sejenak hati saya tergugah,,andai ada  setengah atau lebih orang bali yang berpikiran sama halnya dengan dosen tersebut,saya yakin bali akan tetap menjadi bali,,tentunya tidak hanya punya pikiran itu,saya rasa percuma kalau kita hanya mempunyai pemikiran seperti itu namun ketika ditutup dengan dolar semuanya berubah,,,wow sangat mengecewakan tentunya..ya tugas kalian hanyalah mempertahankan tak perlu mencari,hanya mempertahankan itu sudah lebih dari cukup untuk anda,kita,dan semua biarkanlah bali menjadi bali,bukan bali menjadi beton.kembalikan baliku....